Kehidupan
Aku
tidak pernah mengerti urutan kehidupan ini, karena hidup tidak cuma
sekedar mendengarkan atau pun melihat tetapi merasakan. Merasakan pahit
kecut nya kehidupan.
Waktu bukan hanya berputar dan kembali
ke awal melainkan sebuah proses di mana menyadari warna kehidupan yang
begitu tak bisa kita tebak, sebuah coretan masa lalu menyakitkan bakal
tetap melekat sampai kapan pun dan aku tidak pernah tau bagaimana aku
harus luput dari itu semua.
Pemenang kehidupan adalah
orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, tetap manis di tempat yang
begitu pahit, yang tetap merasa kecil meski pun telah menjadi besar,dan
tetap tenang dalam menghadapi badai.
Kehidupan manusia itu
seperti sebuah buku, sampul depannya tertulis nama dan tanggal lahir
kita, tiap lembar adalah tiap hari dalam kehidupan kita. Ada buku yang
tebal dan ada buku yang tipis, ada yang enak dibaca ada yang tidak enak
sama sekali, sekali menulis tidak akan berhenti sampai selesai. Hebatnya
seburuk apa pun halaman sebelumnya, selalu tersedia lembaran baru yang
putih bersih, se-hitam apa pun masa lalu kita, Tuhan selalu memberikan
hari ini untuk memperbaikinya, namun tiap lembar tak patut di sia-siakan,
sebab tak seorang pun tau berapa lembar lagi yang tersisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar