Cinta itu Moccacino

Cinta itu ibarat moccacino.

Yang enak diminum saat masih panas, 

apabila sudah dingin sudah terasa kurang enak. 

Jadi harus diminum saat panas dan secara perlahan agar tidak cepat habis. 

Cinta memberikan arti tersendiri bagi kita, tergantung bagaimana kita merasakan cinta itu.

Cinta sejati tidak memandang usia, jelek, cakep, miskin, kaya, kejahatan, kebaikan, masa lalu dan masa depan.

Mencintai atau Dicintai ?

Jika mencintai seseorang jangan berharap untuk kembali di cintai,

tetapi berusaha agar bisa dicintai bukan karena sesuatu 

dan lain hal yang ingin kamu dapati, 

jika kamu begitu kamu sudah merusak arti kesucian cinta. 

 

Tetapi cintailah kekurangan pasanganmu bukan kelebihannya, 

jika kamu menyadari pasanganmu mencintaimu bukan karena kelebihanmu 

tetapi karena kekuranganmu jangan pernah kamu sakiti pasanganmu itu 

melainkan bersyukurlah...

Kamu dipertemukan dengan seseorang pasangan yang bisa menerimamu apa adanya bukan ada apanya...

Mencintai

Pengalaman membuat hidup kita semakin lebih memahami arti kehidupan. 

Cobaan dan rintangan seakan jadi bumbu penyedap, 

senang, bahagia, derita dan kesedihan selalu datang satu paket. 

Dia datang tak kenal waktu dan ruang menghampiri insan manusia yang sedang mabuk cinta.

Cinta membuat semua terasa begitu indah, damai, penuh kasih sayang. 

Seakan dunia itu jadi milik seorang , 

mencintai harus siap dicintai, ditolak, dibenci, dikecewakan sampai disakiti. 

Di cintai harus siap menerima cinta , kasih sayang, perhatian, pengorbanan, bahkan tak jarang sakit hati.

Hal yang paling sulit adalah membuat orang bisa mencintai kekurangan kita 

bukan mencintai kita dari kelebihan yang kita miliki.