Cinta
memang hanya sebuah kata, yang secara ajaib akan menghambur dan bermetamorfosis
menjadi suatu benda absurd namun sanggup menggetarkan setiap sendi-sendimu.
Kenangan akan cinta,
pahit atau manis, indah maupun muram, betah menjadi penghuni tetap
pikiran kita, seakan tidak pernah sudi pergi. Selalu ada dan mengintip
sekali-sekali dari sela-sela hati. Selalu berlari-lari kecil di pelupuk mata
pada sore hari yang berhujan atau pada malam hari yang dipenuhi bintang.
Mungkin jarang ada tips "bagaimana cara untuk dapat mengingat kisah cinta lama", tapi bahkan terdapat lebih dari 1000 halaman google yang menawarkan cara kita terlepas dari belenggu kenangan kisah lapuk yang merantai langkah kakimu. Kisah yang terus kau bawa kesana kemari, terikat dan menyekat kaki kita untuk maju lebih jauh ke masa depan.
Jangan pernah minta diajari bagaimana melepas kenangan cinta yang (seharusnya) sudah dipereteli sejak lama.Tidak ada satu pun orang lain yang berhak mengajari kita tentang mencintai dan melepas cinta kecuali hati kita sendiri. Tentang pilihan hati kita sendiri, jauh sebelum kita sadar apa artinya cinta sejati. Dan jangan salahkan siapa-siapa jika hingga kini definisi tentang kata cinta di benakmu tak pernah berubah: cinta adalah dia, hanya dia.
Namun satu hal, tangan kita hanya dua. Bagaimana mungkin kita dapat menggenggam cinta baru jika tangan kita begitu enggan melepaskan kenangan cinta lama yang sudah terlampau usang dan rapuh?
“Karena kita hidup untuk hari ini dan berjuang untuk esok. Bukan hari kemarin.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar