Profil

Jumat, 22 Februari 2013

Wodrs, Just Like a Hard Rain



Kalau ada satu hal yang selalu kamu jaga baik-baik, itu adalah perkataanmu. “Karena apa yang kita katakan, bisa melukai perasaan orang lain,” katamu. Saat itu, aku cenderung setuju. Tetapi kemudian, hidup mengajariku satu hal.

Hal-hal yang kita simpan dalam diam serupa stoples kecil yang terus disesaki cangkang-cangkang kerang. Ada rasa terganggu yang menunggu setiap kali menatap cangkang-cangkang kerang itu bersesakan di dalamnya. Rasa takut ketika cangkang-cangkang di lapisan teratas sudah semakin mendekati bibir stoples. Rasa cemas ketika stoples mulai sulit untuk ditutup.

Rasa sakit ketika kita melesakkan cangkang-cangkang kerang itu lebih dalam. Rasa tercekik ketika kita memaksakan tutup stoples agar bisa tetap terpasang pada tempatnya; menghancurkan cangkang-cangkang di bagian bawah stoples menjadi bubuk-bubuk halus dalam prosesnya. Rasa bersalah ketika kulit-kulit kerang di lapisan tengah ikut berderak dan retak saat kita berusaha mengadakan ruang untuk kulit-kulit kerang baru di bagian atas.

Waktu menyadarkanku, bahwa hal-hal yang tidak (pernah) kita katakan ternyata bisa melukai perasaan orang lain jauh lebih dalam, sekaligus melukai perasaan kita sendiri. Menimbulkan sesak di dada. Semacam sesak yang tak mau pergi, tak peduli seberapa dalam kita menghirup udara. Lama-lama, ia membuat kita lupa seperti apa rasanya bernapas lega.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar