Cinta bukanlah matematika yang
dapat dihitung
Cinta bukanlah ekonomi yang punya rugi laba
Cinta bukan pula PPKn yang dituntut oleh undang-undang
Cinta adalah sejarah yang akan kita kenang selamanya...
Cinta bukanlah ekonomi yang punya rugi laba
Cinta bukan pula PPKn yang dituntut oleh undang-undang
Cinta adalah sejarah yang akan kita kenang selamanya...
Seperti
manisnya permen, kata cinta romantis yang keluar dari mulut sang kekasih
bisa jadi ibarat menyemangat dan energi baru buat kita. Mungkin ngga semua pria
lihai mengumandangkan kalimat indah (gombal) dengan lancarnya. Dan
ngga semua wanita senang mendengarkan kata manis terlampau
sering. Tapi, kata cinta itu terkadang perlu, walau porsinya hanya sebagai
bumbu penyedap, dalam setiap hubungan.
Benar bahwa dalam suatu hubungan yang diperlukan adalah komitmen. Lewat akar komitmen yang kokoh, akan tumbuh ranting kesetiaan ditengah rimbunnya daun cinta. Tapi apa jadinya si pohon cinta itu tanpa pupuk dan unsur hara? nah di sinilah peranan siraman kalimat manis nan romantis diperlukan.
Tapi ingat... terlalu semangat menyiramnya, sampai kebanyakan, melimpah ruah, bahkan membanjir malah terkesan lebai. Bisa-bisa malah si pohon terlalu lembab alias jenuh dan akhirnya malah datar a.k.a bosan terhadap simbiosis ini.
So... secukupnya aja. Kalau terlalu sering jadi basi, kan?
Benar bahwa dalam suatu hubungan yang diperlukan adalah komitmen. Lewat akar komitmen yang kokoh, akan tumbuh ranting kesetiaan ditengah rimbunnya daun cinta. Tapi apa jadinya si pohon cinta itu tanpa pupuk dan unsur hara? nah di sinilah peranan siraman kalimat manis nan romantis diperlukan.
Tapi ingat... terlalu semangat menyiramnya, sampai kebanyakan, melimpah ruah, bahkan membanjir malah terkesan lebai. Bisa-bisa malah si pohon terlalu lembab alias jenuh dan akhirnya malah datar a.k.a bosan terhadap simbiosis ini.
So... secukupnya aja. Kalau terlalu sering jadi basi, kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar