Profil

Kamis, 28 Februari 2013

Rasa Sakit ADA dan akan selalu ADA selama kau menginginkannya



Putus cinta memang terasa menyakitkan, mungkin  pedihnya melebihi teriris selusin sembilu. Namun bukan berarti harus terus disesali sampai berlarut-larut. Percaya deh,,,putus adalah hal ini pernah dialami oleh nyaris setiap hubungan, dan mungkin juga dialami oleh hampir semua pasangan.
Setelah putus, biasanya akan masuk ke periode sakit hati. Sama seperti kulit yang tergores silet, akan butuh waktu untuk menyembuhkan si luka tersebut sebelum akhirnya benar-benar pulih tanpa terusik nyeri.
Sayangnya, sama seperti si luka tersilet itu, Kadang kita terlalu tersiksa dengan pedihnya. kadang kita korek-korek lagi. Dan terkadang kita terus memflashback "kecelakaan" tersebut. Well....silahkan dijawab sendiri, kira-kira apakah dengan terus meratapi dan mengusik si luka, luka tersebut akan lebih cepat sembuh?


Rasa Sakit ADA dan akan selalu ADA selama KAU MENGINGINKANNYA


Untuk menghilangkan sakit hati itu dapat dengan berbagai macam cara. Ingat... saya bilang Hilang ya...bukan Lupa. Karena sesuatu yang pernah terjadi dalam perjalanan hidupmu, tidak akan terlupakan begitu saja.
 Namun ada 3 hal yang harus kamu hindari setelah putus cinta.

Menghubungi mantan kekasih Jika ia yang memutuskan hubungan, itu artinya ia tak ingin lagi bersama atau berhubungan dengan kita. Berusaha menghubungi atau berbicara dengannya hanya akan membuat kita makin tenggelam dan terjebak dalam perasaan sakit hati.

Menyimpan kenangan Selama berhubungan, pasti banyak kenangan.Menyimpan kenangan sebenarnya hanya akan membuatmu mengingat kembali hal manis bersamanya, dan pastinya akan makin memperparah luka yang belum sepenuhnya sembuh. Bisa dipastikan, akan membuat kita makin sulit untuk memulihkan diri. seharusnya saat putus cinta kita memang harus merasakan sakit karena hal itu membuat pribadi makin kuat. Jalani tiap prosesnya, mulai dari perasaan sakit, menangis, lalu merefleksi diri, hingga  benar-benar siap menjalani hubungan yang baru.

Terlalu cepat mencari pengganti Hal ini hanya akan menyiksa diri sendiri dan orang lain. Dengan mencari pengganti baru, berarti memaksa diri membuka hati yang baru saja terluka. Mungkin untuk beberapa saat bisa mengalihkan perhatian, tetapi jika kencan berjalan buruk, bahkan justru kita bisa makin sakit hati dan berisiko menyalahkan diri sendiri yang berujung pada depresi.

Hal yang harus dilakukan sebenarnya adalah, biarkan dia pergi.
 Dalam masa-masa itu, cobalah instropeksi diri, jika memang dia yang salah, maka berpikirlah positif kalau dia akan menyesal telah memutuskan hubungan kita. Dan beruntungnya kita bisa lepas darinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar