Profil

Kamis, 28 Februari 2013

I Just Wanna Say



Do you understand?
Everything that I felt
Sometime I cry to know
Something in my heart that I don’t know
I don’t know what to do
I just can only pretend
Making a fake smille
So the world won’t know I crying inside

I have to surrender
And leave all this pain full tragedy
Good bye forever my love
I’ll keep you save
Even just a memory
In a corner side of my heart

Karena hari ini terlalu berharga untuk dilupakan . . .



Hebatnya manusia adalah, terkadang dia terlalu lama terjebak dengan kesedihan masa lampau sekaligus selalu mengkhawatirkan masa depan. Terus tau-tau saat yang paling berharga, alias saat ini, terlewatkan begitu saja. Padahal kata orang bijak masa depan itu kan gajebo..(Nggak Jelas bok..) jadi ngapain kita mesti mengkhawatirkan sesuatu yang gajebo kan? Usahakan yang terbaik sajalah, dan sisanya serahkan  semuanya sama yang Diatas. Bukan yang di lantai atas yah... tapi pada Dia yang menciptakan kita. Dan satu hal lagi yang terkadang sukar dilakukan, yaitu IKHLAS. Ikhlas akan apa yang sudah atau akan terjadi, sepahit apapun, sejauh apapun dari harapanmu, jika Dia mengijinkan itu terjadi, berarti itu adalah hal terbaik menurut-Nya. Bukan menurutmu.

Berhentilah khawatir. Karena hari ini terlalu berharga untuk dilupakan...



Love,

Sang penulis

Tentang Cinta



Kebahagiaan buatmu adalah konsep yang sederhana. Biskuit kesukaanmu. Langit yang jernih dan penuh bintang. Secangkir cokelat panas. Awan tebal. Matahari terbenam di pinggir pantai. Berjalan telanjang kaki di atas rumput yang basah oleh embun. Menunggui matahari terbit. Memandangi hujan. Berbagi tawa.

Kamu adalah seseorang yang bisa menjawab pertanyaanku dengan lekas dan tanpa jeda: jika kamu diberi kesempatan untuk terlahir kembali, apa yang ingin kamu lakukan saat ini? Kamu tersenyum dan bilang, “Persis seperti yang tengah saya lakukan saat ini.”

Saat itulah saya tahu, bahwa kamu adalah jiwa yang bahagia. Kamu tak punya harapan yang muluk-muluk. Kamu tak mau mengikatkan diri pada mimpi-mimpi. Kamu mengerti bahwa segala sesuatu datang dan pergi, berganti-ganti. Hidup buat kamu adalah saat ini, yang dijalani dengan hati riang. Kamu tak butuh syarat untuk merasa senang. Dunia ini penuh keajaiban yang cukup untuk membuatmu terkagum-kagum setiap hari.
Dan kamu, kamu adalah semacam keajaiban kecil yang juga masih saja membuat saya terkagum-kagum, setiap hari, berkali-kali.



Love,

Penulis

Rasa Sakit ADA dan akan selalu ADA selama kau menginginkannya



Putus cinta memang terasa menyakitkan, mungkin  pedihnya melebihi teriris selusin sembilu. Namun bukan berarti harus terus disesali sampai berlarut-larut. Percaya deh,,,putus adalah hal ini pernah dialami oleh nyaris setiap hubungan, dan mungkin juga dialami oleh hampir semua pasangan.
Setelah putus, biasanya akan masuk ke periode sakit hati. Sama seperti kulit yang tergores silet, akan butuh waktu untuk menyembuhkan si luka tersebut sebelum akhirnya benar-benar pulih tanpa terusik nyeri.
Sayangnya, sama seperti si luka tersilet itu, Kadang kita terlalu tersiksa dengan pedihnya. kadang kita korek-korek lagi. Dan terkadang kita terus memflashback "kecelakaan" tersebut. Well....silahkan dijawab sendiri, kira-kira apakah dengan terus meratapi dan mengusik si luka, luka tersebut akan lebih cepat sembuh?


Rasa Sakit ADA dan akan selalu ADA selama KAU MENGINGINKANNYA


Untuk menghilangkan sakit hati itu dapat dengan berbagai macam cara. Ingat... saya bilang Hilang ya...bukan Lupa. Karena sesuatu yang pernah terjadi dalam perjalanan hidupmu, tidak akan terlupakan begitu saja.
 Namun ada 3 hal yang harus kamu hindari setelah putus cinta.

Menghubungi mantan kekasih Jika ia yang memutuskan hubungan, itu artinya ia tak ingin lagi bersama atau berhubungan dengan kita. Berusaha menghubungi atau berbicara dengannya hanya akan membuat kita makin tenggelam dan terjebak dalam perasaan sakit hati.

Menyimpan kenangan Selama berhubungan, pasti banyak kenangan.Menyimpan kenangan sebenarnya hanya akan membuatmu mengingat kembali hal manis bersamanya, dan pastinya akan makin memperparah luka yang belum sepenuhnya sembuh. Bisa dipastikan, akan membuat kita makin sulit untuk memulihkan diri. seharusnya saat putus cinta kita memang harus merasakan sakit karena hal itu membuat pribadi makin kuat. Jalani tiap prosesnya, mulai dari perasaan sakit, menangis, lalu merefleksi diri, hingga  benar-benar siap menjalani hubungan yang baru.

Terlalu cepat mencari pengganti Hal ini hanya akan menyiksa diri sendiri dan orang lain. Dengan mencari pengganti baru, berarti memaksa diri membuka hati yang baru saja terluka. Mungkin untuk beberapa saat bisa mengalihkan perhatian, tetapi jika kencan berjalan buruk, bahkan justru kita bisa makin sakit hati dan berisiko menyalahkan diri sendiri yang berujung pada depresi.

Hal yang harus dilakukan sebenarnya adalah, biarkan dia pergi.
 Dalam masa-masa itu, cobalah instropeksi diri, jika memang dia yang salah, maka berpikirlah positif kalau dia akan menyesal telah memutuskan hubungan kita. Dan beruntungnya kita bisa lepas darinya.

Kadang, Cinta Itu Butuh Kata "ROMANTIS"



Cinta bukanlah matematika yang dapat dihitung
Cinta bukanlah ekonomi yang punya rugi laba
Cinta bukan pula PPKn yang dituntut oleh undang-undang
Cinta adalah sejarah yang akan kita kenang selamanya...

Seperti manisnya permen, kata cinta  romantis yang keluar dari mulut sang kekasih bisa jadi ibarat menyemangat dan energi baru buat kita. Mungkin ngga semua pria lihai mengumandangkan kalimat indah (gombal) dengan lancarnya. Dan ngga semua wanita senang mendengarkan kata manis terlampau sering. Tapi, kata cinta itu terkadang perlu, walau porsinya hanya sebagai bumbu penyedap, dalam setiap hubungan.

Benar bahwa  dalam suatu hubungan yang diperlukan adalah komitmen. Lewat akar  komitmen yang kokoh, akan tumbuh ranting kesetiaan ditengah rimbunnya daun cinta. Tapi apa jadinya si pohon cinta itu tanpa pupuk dan unsur hara? nah di sinilah peranan siraman kalimat manis nan romantis diperlukan.

Tapi ingat... terlalu semangat menyiramnya, sampai kebanyakan, melimpah ruah, bahkan membanjir malah terkesan lebai. Bisa-bisa malah si pohon terlalu lembab alias jenuh dan akhirnya malah datar a.k.a bosan terhadap simbiosis ini.

So... secukupnya aja. Kalau terlalu sering jadi basi, kan?