Putus cinta memang terasa menyakitkan, mungkin pedihnya melebihi teriris selusin
sembilu. Namun bukan berarti harus terus disesali sampai berlarut-larut. Percaya
deh,,,putus adalah hal ini
pernah dialami oleh nyaris setiap hubungan, dan mungkin juga dialami oleh
hampir semua pasangan.
Setelah putus, biasanya akan masuk ke periode sakit hati. Sama
seperti kulit yang tergores silet, akan butuh waktu untuk menyembuhkan si luka
tersebut sebelum akhirnya benar-benar pulih tanpa terusik nyeri.
Sayangnya, sama seperti si luka tersilet itu, Kadang kita
terlalu tersiksa dengan pedihnya. kadang kita korek-korek lagi. Dan terkadang
kita terus memflashback "kecelakaan"
tersebut. Well....silahkan dijawab sendiri, kira-kira apakah dengan terus
meratapi dan mengusik si luka, luka tersebut akan lebih cepat sembuh?
Rasa Sakit ADA dan akan selalu ADA selama KAU
MENGINGINKANNYA
Untuk menghilangkan
sakit hati itu dapat dengan berbagai macam cara. Ingat... saya bilang Hilang ya...bukan Lupa. Karena
sesuatu yang pernah terjadi dalam perjalanan hidupmu, tidak akan terlupakan
begitu saja.
Namun ada 3 hal yang harus kamu hindari
setelah putus cinta.
Menghubungi
mantan kekasih Jika
ia yang memutuskan hubungan, itu artinya ia tak ingin lagi bersama atau
berhubungan dengan kita. Berusaha menghubungi atau
berbicara dengannya hanya akan membuat kita makin tenggelam dan terjebak dalam perasaan sakit hati.
Menyimpan
kenangan Selama
berhubungan, pasti banyak kenangan.Menyimpan kenangan sebenarnya hanya akan
membuatmu mengingat kembali hal manis bersamanya, dan pastinya akan makin memperparah luka yang belum sepenuhnya sembuh. Bisa
dipastikan, akan membuat kita
makin sulit untuk memulihkan diri. seharusnya saat
putus cinta kita memang harus merasakan sakit karena hal itu membuat pribadi makin kuat. Jalani tiap prosesnya, mulai dari perasaan sakit,
menangis, lalu merefleksi diri, hingga benar-benar siap menjalani hubungan yang baru.
Terlalu cepat
mencari pengganti Hal
ini hanya akan menyiksa diri sendiri dan orang lain. Dengan mencari pengganti baru, berarti memaksa diri membuka hati
yang baru saja terluka. Mungkin untuk beberapa saat bisa
mengalihkan perhatian, tetapi jika kencan berjalan buruk, bahkan justru kita bisa makin sakit
hati dan berisiko menyalahkan diri sendiri yang berujung pada depresi.
Hal yang harus dilakukan sebenarnya adalah, biarkan dia pergi. Dalam masa-masa itu, cobalah instropeksi diri, jika memang dia yang
salah, maka berpikirlah positif kalau dia akan menyesal telah memutuskan
hubungan kita. Dan
beruntungnya kita bisa lepas darinya.