Profil

Selasa, 15 Januari 2013

Pandangan Pertama



Itulah sayang memisahkan aroma kehidupan dari kesadaran.

Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.

Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.

Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.

Itulah benih yang ditaburkan oleh dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi.

Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.

Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan air mengalir menuju surga dan bumi. Pandangan pertama dari sahabat kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan, “Jadilah, maka terjadilah ia.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar